ROUTING LINK DATA UNTUK KEPERLUAN KOMUNIKASI DATA
BAB.1 PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Adanya GI baru Bayah untuk melayani kebutuhan konsumen
PT. Semen Indonesia maka diperlukan Komunikasi untuk SAS dari RCC Cawang ke
Gardu Induk Bayah agar dapat dipantau oleh Dispatcher APB DKI Jakarta &
Banten.
Agar GI Bayah dapat dipantau RCC Cawang maka perlu
dipasang Link komunikasi dengan Target PLTU Pelabuhan Ratu-GI Bayah dengan
menggunakan sistem SCADA.
II. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan dilakukannya routing link data untuk keperluan komunikasi ACC
DKI Jakarta & Banten – GI Bayah 150 KV :
v Belum tersedianya link komunikasi dari ACC Cawang - GI Bayah 150 KV.
v Adanya perbedaan merk dan tipe peralatan Multiplexer.
III.
PERSOALAN
Media komunikasi link data APB DKI Jakarta dan Banten
yaitu menggunakan PLC dan jaringan Fiber Optic sebagai media komunikasinya,
seperti yang digunakan pada saat routing link komunikasi data dari RCC Cawang – PLTU Pelabuhan Ratu.
Adapun persoalan saat routing link
komunikasi data yaitu Link
komunikasi yang sudah tersedia tersegmentasi SUTT Bogor Baru–Ciawi, SUTT Ciawi –
Cibadak, SUTT
Cibadak – Pelabuhan
Ratu, SUTT Pelabuhan
Ratu - Bayah sesuai
link yang tersedia di ruas komunikasi transmisi.
IV.
PRA ANGGAPAN
Dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan link komunikasi data RCC Cawang – Gardu Induk Bayah 150 KV dapat dilakukan pilihan sebagai berikut :
1. Routing
Link menggunakan Link ICON+
2. Routing
Link menggunakan Link OPGW dengan media Multiplexer.
Dalam kebutuhan Link Komunikasi data membutuhkan
teknologi yang handal dalam kecepatan, kinerja maupun kapasitasnya oleh karena
itu dalam Routing Link Data ini menggunakan Link OPGW dengan media Multiplexer
karena teknologi ini lebih handal dari pada menggunakan Link ICON serta
menghemat biaya karena
figur optik yang digunakan direct/langsung lurus antar kedua sisi antara GI
Bayah-Pelabuhan Ratu .
Dengan Strategi ini diharapkan untuk routing link
komunikasi data dari RCC Cawang – GI Bayah 150 KV dapat terpenuhi dan selesai
pada jangka waktu yang telah ditentukan.
V.
FAKTA YANG MEMPENGARUHI
Beberapa fakta yang mempengaruhi saat Routing Link
Komunikasi Data RCC Cawang – Gardu Induk Bayah 150 KV :
1. Telah
terpasang Multiplexer di RCC Cawang, GI Bogor Baru, Ciawi, Cibadak, PLTU
Pelabuhan Ratu.
2. Adanya
perbedaan Multiplexer yaitu di RCC Cawang - GI Bogor Baru menggunakan MUX
ORION, sedangkan di GI Bogor Baru – Ciawi – Cibadak - Pelabuhan Ratu – Bayah menggunakan MUX
AREVA DXC5000.
3. Tersedianya
Link OPGW RCC Cawang – Pelabuhan Ratu.
BAB
II PEMBAHASAN
Sub bidang Telekomunikasi SCADA APB DKI Jakarta dan
Banten bertanggung jawab atas seluruh jaringan Telekomunikasi yang ada di
wilayah Jakarta dan Banten, guna mendukung sistem SCADA dalam pengawasan,
pengontrolan, pengumpulan data serta permasalahan maupun pengembangan yang ada pada
jaringan komunikasi SCADA,maka dalam makalah ini pembahasan dibatasi pada
Routing Link Data dari RCC DKI Jakarta &
Banten – GI Bayah 150 KV.
1.1 .
Routing Link
Komunikasi Data RCC Cawang – GI Bayah 150 KV.
Link komunikasi RCC Cawang – GI
Bogor Baru menggunakan link komunikasi via Multiplexer (MUX) ORION back to back
ke MUX DXC5000 arah GI Ciawi sedangkan Link Komunikasidari Ciawi - Cibadak –
Pelabuhan Ratu – Bayah menggunakan MUX AREVA DXC5000, untuk routing link
komunikasi menggunakan MUX dilakukanlah uraian pekerjaan sebagai berikut :
- Melakukan
cross connect MUX ORION GI Bogor Baru back to back ke MUX AREVA DXC5000
arah GI Ciawi untuk link komunikasi
data RCC Cawang – GI Bayah 150 KV.
- Melakukan cross connect MUX AREVA DXC5000 di GI Pelabuhan Ratu back
to back ke MUX AREVA DXC5000 GI Bayah 150 KV.
- Uji point to point MUX Bogor Baru – Ciawi, Ciawi
– Cibadak, Cibadak – PLTU Pelabuhan Ratu.
- Melakukan
pengujian sinyal sending dan receive dengan menggunakan alat selective
level meter dan sinyal generator.
1.2. Skema Back To Back Line Komunikasi RCC
CAWANG –
GI BAYAH
1.3.
Cross
Connect MUX AREVA DXC5000
Cross connect yaitu istilah dari pengalamatan
atau mapping yang dilakukan baik antar Time Slot E1 to Time Slot E1, Time Slot
E1 to EM maupun EM to EM. Ada dua cara yang dapat dilakukan pada saat melakukan
cross connect yaitu secara hardware dan secara software. Cross connect yang dilakukan pada saat
routing line komunikasi Bogor Baru – PLTU Pelabuhan Ratu yaitu menggunakan
cross connect software dengan
tujuan agar dapat mempermudah dalam melakukan pengujian dan investigasi
permasalahan yang memungkinkan dapat terjadi pada saat routing line dilakukan.
a. Cross
Connect secara Software
b.
Cross
Connect secara Hardware
1.4.
Uji Point To
Point MUX AREVA DXC5000
Seteleh
dilakukan cross connect untuk back to back di GI Ciawi dan Cibadak kemudian
dilakukan pengujian point to point antar multiplexer, pegujian point to point
dilakukan dengan menggunakan alat ukur yaitu level generator dan selective
level meter, cara pengujiannya yaitu dengan menginjeksi
level dengan frequensi tertentu pada port EM terminal TX multiplexer GI Bogor Baru
kemudian terima pada port EM terminal RX multiplexer GI Ciawi, GI Ciawi – GI
Cibadak, GI Cibadak - PLTU Pelabuhan
Ratu - Bayah dan sebaliknya.
1.5.
Alat Uji Selective Level Meter dan Level
Generator
Berikut
adalah gambar
level generator dan selective level meter
yang digunakan untuk melakukan pengujian kirim terima level signal pada
multiplexer, dengan menginjek sisi TX pada salah satu port VF/EM dengan
menggunakan level generator, dan terima disisi RX lawan dengan menggunakan
selective level meter. Pada saat melakukan kirim terima level signal ada satu
hal yang harus diperhatikan yaitu alokasi time slot E1 yang di cross connect pada port vf/em di kedua
sisi harus searah.
Alokasi port yang digunakan untuk
keperluan link komunikasi data GI Bayah ke RCC yaitu menggunakan port 5
vf/em pada mux orion di sisi RCC dan di
GI Bayah menggunakan port 1 vf/em pada mux areva DXC5000, jika alokasi port
sudah ditentukan di kedua sisi maka pengujian kirim terima level signal dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.
Injek
pada terminal TX port 5 vf/em mux orion disisi RCC menggunakan leve;l generator
dengan frequensi 2800 kHz dan level -14 dB
2.
Kemudian
terima pada termimal RX port 1 vf/em mux areva DXC5000 disisi GI Bayah
menggunakan selective level meter dengan frequensi 2800 kHz, jika level signal
yang diterima disisi GI Bayah sebesar -14 dB maka link komunikasi tersebut
sudah baik, dan dapat diintegrasikan.
ITEM PENGUJIAN
|
SETTING PENGIRIMAN
|
STANDAR PENERIMAAN
|
|
|
DATA 1
|
(2800 Hz, -14 dB,Z=600)
|
-14 dB
|
|
Tabel
1.1 Pengujian Selective Meter
Gambar 1.1 Gambar Level Generator
Dan Selective Level Meter.
3.
Pengujian
modem to modem
Sebelum
melakukan pengujian, disesuaikan terlebih dahulu setting modem antara di master
station dengan yang di GI Bayah150 kV. Jika setting modem sudah sesuai,
dilakukan pengujian link komunikasi (BER Test) ke master station ke modem GI Bayah 150 kV.
Gambar
1.2. Setting modem dan hasil BER-Test modem di Master station arah GI Bayah 150 kV
Berdasarkan
hasil pengujian BER Test tersebut, diperoleh hasil Error count = 0 yang artinya link tersebut bagus.
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan telah dilakukannya routing link
komunikasi data dari ACC Cawang – GI Bayah menggunakan media Multiplexer, maka
GI Bayah dapat dipantau oleh Dipatcher ACC Cawang.
TINDAKAN YANG DISARANKAN
- Melakukan
pemeliharaan rutin Multiplexer
- Adanya
Link Komunikasi Data Back up setiap SAS/RTU Gardu Induk.
REFERENSI
- IK
Pemeliharaan MUX DXC500 APB DKI
Jakarta dan Banten.
- Manual
book SCADATEL APB DKI Jakarta dan Banten.
- Manual
book MUX AREVA DX5000
- Manual book ORION TELCOM NETWORK
INC.
LAMPIRAN
Keterangan:
TX : Transmite
RX : Receive
Mux : Multiplexer
Orion/Alstom : Merk multiplexer
Dengan adanya perbedaan merk Multiplexer di GI Bogor Baru cross connect
dilakukan secara Hardware antara Multiplexer ORION dengan Multiplexer ALSTOM arah GI Ciawi secara silang TX ORION diterima RX ALSTOM dan sebaliknya
karena bahasa yang diterjemahkan oleh Multiplexer ORION berbeda dengan
Multiplexer ALSTOM maka dari itu Multiplexer yang saling berhadapan harus sama
merknya.
sumber :
"TELAAF STAF PLN, On The Job Training Berbasisi Resiko, Asep Dwi Setiawan, 2015"
Semoga bermanfaat guysss :) ..... Thanks You